Rabu, 12 Oktober 2011

Jenis - Jenis Sepeda

1. Sepeda Fixie

    Disebut Sepeda Fixie karena fixed gear. Artinya, gear belakangnya itu fixed, nggak dinamis. Jadi kita ngga bisa ngegowes lepas ke belakang. Kalo ngegowes ke belakang,yang ada sepedanya jadi jalan mundur,inilah letak keunikannya disamping ngga ada rem.Ban sepeda Fixie juga tipis, sehingga ringan ketika di genjot. dan yang lain menarik pada bagian stang. Dimana stang atau handlebar sepeda Fixie dibuat dengan tegak lurus. Minimalis disain menjadi ciri sepeda single speed ini. Remnya adalah kekuatan kaki kita untuk menahan pedal yang selalu berputar ke depan.

2. Sepeda Lipat ( Seli )

  Selain praktis, sepeda ini dapat dilipat ringkas dan ringan dibawa. Bagasi mobil mini saja bisa membawa dua sepeda lipat. Bahkan, bisa dilipat saat naik bus Transjakarta. Saat jalan macet, tinggal dibuka dan genjot.







3. Sepeda Gunung ( Mountain Bike Sepeda Gunung (Mountain Bike)

Pengertian Mountain Biking atau sepeda gunung adalah Mengendarai sepeda gunung khusus di jalanan terjal sambil menikmati keindahan alam menjadi kesenangan yang ditawarkan mountain biking.

Secara umum, kategori kegiatan dalam mountain biking terbagi atas cross country, trail riding, downhill, free-ride, street riding, dirt jumping, dan trials. Namun, yang lebih sering dilakukan tentunya adalah recreational cross country, trail riding, dan street riding, di mana kegiatan yang dilakukan lebih bersifat rekreasi.


Sejarah : Menurut data, lahir tahun 1976. Dia tercipta oleh beberapa kelompok orang California yang awalnya dijuluki clunker atau cruiser di kawasan Marin County. Orang-orang ini sebelumnya ‘gila berat’ dengan sepeda jenis bicycle motor cross (BMX). Mereka jika lomba dengan BMX, gayanya itu khas sekali. Yakni, lompat-lompat di atas balok kayu (log jump), batu dan sebagainya.


Tapi kenapa mereka pindah ke MTB dan menciptakan sepeda jenis itu? Menurut mereka, BMX kurang mampu menempuh jarak jauh sambil mendaki atau pun menuruni bukit. Selain itu, frame geometrical-nya (kerangka) amat beda sehingga teknis pengendaliannya juga berbeda. Pada log jump, MTB tak mampu melakukan manuver seperti itu tapi BMX begitu mudah dan tangkas.

Berdasarkan cara mengendarai dan jenis medan. Ada 5 jenis Mountain Bike berdasarkan fungsinya, yaitu :
  1. Cross country (XC). Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sepeda jenis ini dapat digunakan untk melibas segala jenis trek yang bervariasi seperti tanjakan, turunan, aspal maupun kubangan lumpur
  2.  Enduro / All mountain (AM). Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai.
  3. Freeride (FR). Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh.
  4. Downhill (DH). Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung.
  5. Dirtjump (DJ)/ Urban and Street (DJ). Nama lainnya adalah urban MTB. Penggemar jenis ini awalnya adalah anak muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung selain sebagai alat transportasi, ngebut di jalanan kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan ekstrim. Fungsinya mirip BMX namun dengan bentuk yang diperbesar. 
Manfaat Kesehatan : Membakar lemak tubuh karena adanya aktivitas tubuh secara kontinyu, membuat sistem kardiovaskular tubuh bekerja dengan lebih baik akibat aktiv

4. Sepeda Balap





    Sepeda Balap : Mereka yang terbiasa dengan kecepatan tinggi dan jalan yang dilalui dapat dibilang aspal mulus dan tidak macet, sepeda ini adalah pilhan yang tepat.

5. Sepeda Ontel

    Sepeda Onthel/Jangki : Ini adalah sepeda warisan yang tak kalah handalnya, sekarang ini sepeda ontel sdh dianggap langka, bahkan ada banyak orang yang memburu untuk mengkoleksi sepeda ini.




6. Sepeda BMX

    Dibanding dengan jenis sepeda lain, sepeda jenis BMX memang paling pas untuk diajak untuk ajrut-ajrutan alias freestyle. 
    Ukurannya yang tidak terlalu besar, minim asesoris, konstruksinya ringan tapi kuat jadi diajak loncat, terbang, jungkir balik ngga masalah.
   Sepeda yang mulai dikenal di dekade 80an ini sampai sekarang masih banyak digemari dan
dibeberapa kota malah ada perkumpulannya.